Archive for November 2011

Seperti kita ketahui, windows 7 memiliki fitur keamanan yang lebih baik dari windows generasi sebelumnya. Karena itu juga, cara system menangani file maupun folder juga sedikit berbeda. Terlebih lagi jika berhubungan dengan jaringan, banyak perbedaan dan perubahan pada struktur maupun tingkat keamanan user pada folder jaringan.
Bagi yang sering berbagi pakai file menggunakan windows XP, mungkin akan sedikit merasa kesulitan saat ingin share folder di komputer yang memakai sistem operasi windows 7. Berikut kami sampaikan bagaimana cara melakukannya. (Saat melakukan percobaan, kami menggunakan Windows XP Professional dan Windows 7 Ultimate Edition).



Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image 













Setting sharing file pada windows 7 ultimate edition
  • Pastikan PC windows 7 dan XP memiliki group yang sama. (Pada dasarnya hal ini bukan harga mutlak, tetapi akan lebih mudah jika anda membuat group yang sama untuk menghubungkan kedua perangkat komputer).
    Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image
  • Buka Control Panel, pilih Network and Internet dan lanjutkan dengan klik Network anda Sharing Center.
    Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image
  • Klik Change Advanced Sharing Setting dan rubah semua setting agar mengijinkan komputer lain bisa mengakses komputer windows 7 ini. Kalau perlu, jangan gunakan pilihan password protection sharing agar orang yang mengakses komputer anda tidak perlu lagi mengakses menggunakan password (Demi keamanan data-data anda, jangan pernah gunakan pilihan ini pada jaringan publik seperti hotspot di kafe, mall atau wilayah publik yang lain).
    Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image
  • Setelah itu, klik Save Changes.
  • Lanjutkan dengan membuat folder yang akan di share dengan komputer lain.
  • Buka windows explorer dan buat folder baru. Klik kanan folder tersebut dan pilih properties.
  • Klik tab Sharing diikuti dengan klik tombol Share.
    Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image
  • Pada menu drop down, tambahkan user yang diizinkan untuk mengakses folder (Pada contoh kali ini kami menggunakan Evryone, yang intinya semua orang bisa akses tanpa melalui autenstikasi dan password).
    Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image
  • Tambahkan tingkat perizinan pada user Everyone, apakah hanya bisa membaca saja atau bisa juga menambahkan file (menulis).
    Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image
  • Terakhir, klik share dan di ikuti dengan klik tombol Done.
Setting sharing file pada windows xp professional
  • Buka windows explorer dan buat folder baru yang akan digunakan untuk sharing file.
  • Klik kanan folder tersebut dan pilih properties.
  • Klik tab Sharing dan beri tanda check pada bagian Share this folder on the network.
    Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image
  • Jika anda mengizinkan orang lain untuk menulis atau menghapus file pada folder tersebut, beri tanda pada bagian Allow network users to change my files.
  • Terakhir kali, klik tombol OK.
Pembuktian hasil setting folder sharing
Coba anda akses folder windows 7 melalui windows XP. Caranya, buka Control Panel, Network Connection, My Network Places. Cari dan klik dua kali nama komputer dari windows 7. Klik folder sharing dan coba anda ambil data dari sana. Jika anda mengizinkan akses read-write, coba anda lakukan penulisan. Bisa dengan cara membuat folder baru atau mencoba mencopy file dari komputer XP ke folder tersebut.
Sekarang kembali ke komputer yang ber-OS windows 7. Buka windows explorer, klik network pada bagian kiri paling bawah, kemudian pilih komputer yang terinstall windows 7. Disitu anda akan melihat sebuah folder yang telah di share. Coba akses dan ambil beberapa file pada foler tersebut. Jika anda tadi memberikan akses read-write pada Allow network users to change my files, maka anda bisa mencopy, menambah maupun menghapus file pada folder share tersebut.
Share Folder Jaringan Antara Windows 7 dan XP Image
Selesai sudah tips kali ini.
 Kurang Kerjaan Nihh Bos Mungkin aja bermanfaat bagi yang lain hehe....
Berikut ini trik mengetahui nomor kita sendiri yg sudah lupa...

Kartu Indosat ( Im3 dan Mentari )
Ketik : *777*8# kemudian tekan tombol Call

Kartu Telkomsel ( Simpati dan AS )
Ketik : *808# kemudian tekan tombol Call

Kartu XL
Ketik : *123*6*4*1*1# kemudian tekan tombol Call

Kartu Axis
Ketik : *2# kemudian tekan tombol Call

Kartu Three
Ketik : *998# kemudian tekan tombol Call

Kartu Smart
Ketik : *551# kemudian tekan tombol Call

Kartu Fren
Untuk fren caranya adalah dengan cara mengirimkan sms, formatnya ketik : STATUS dan kirim ke 551, dan akan ada balasan " Anda berada dalam layanan selular dengan nomor aktif 0888xxx".
New Post by vanz-media 
Hampir setiap orang tentu mengenal dan menggunakan Universal Serial Bus atau lebih dikenal dengan sebutan USB. Definisi USB sendiri adalah cara komunikasi antara peralatan dengan Host Controller(biasanya PC).
Mengenal Perbedaan USB 2.0 dengan USB 3.0 Image
USB ini sering dijumpai pada printer, komputer, scanner, handphone, mouse, kamera digital, flash drive, dsb. Sebelum ada USB, lebih dulu dikenal port serial dan parallel. Namun untuk saat ini, port USB telah menjadi port komunikasi yang standar.
USB 2.0
Teknologi USB 2.0 dikenalkan pada sekitar April 2000. Untuk kecepatan transfer(transfer rate), USB 2.0 bisa mencapai maksimal 480 Mbit/detik. Namun pada prakteknya, jarang sekali kecepatan USB 2.0 bisa sampai di atas 300 Mbit/detik. Selain itu, USB 2.0 memerlukan suplai maksimal daya sebesar 500mA. Sedangkan untuk pin steker pada USB 2.0 berjumlah 4 buah.
Mengenal Perbedaan USB 2.0 dengan USB 3.0 ImageTipe-tipe port USB
USB 3.0
Berbeda dengan USB 2.0, teknologi USB 3.0 diperkenalkan sejak tahun 2007. Keunggulan yang diusung oleh USB 3.0 bila dibandingkan USB 2.0 adalah kecepatan transfer datanya(transfer rate) yang mampu mencapai 5 Gbit/detik. Wow, hampir 10x lipat USB 2.0 kan? Perbedaan lain adalah permasalahan panjang kabel data. Jika pada USB 2.0, Anda disarankan manambah panjang kabel dengan maksimal 3 M untuk menjaga kecepatan transfer data tetap akurat. Di USB 3.0, panjang kabel bukan lagi faktor yang mempengaruhi kecepatan transfer data. Selain itu, USB 2.0 memerlukan suplai maksimal daya sebesar 900 mA.
Mengenal Perbedaan USB 2.0 dengan USB 3.0 Image
Kelebihan lain USB 3.0 dibandingan dengan USB 2.0 adalah sifatnya yang full duplex, artinya bahwa USB host dapat melakukan send and receive data secara terus menerus. Sedangkan untuk pin steker, USB 3.0 memiliki pin berjumlah 5 buah.
Kelemahan USB 3.0
Salah satu kekurangan USB 3.0 adalah belum ada dukungan dari sistem operasi. Sementara ini, Anda harus meng­install driver tambahan dari vendor tersebut agar bisa mendukung teknologi USB 3.0. Selain itu, baru sedikit perangkat keras (hardware) yang sudah mensupport USB 3.0. Oleh karena itu, hanya sedikit diantara banyak orang yang telah mencicipi teknologi USB 3.0 ini.
Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang cukup mencolok antara USB 2.0 dengan USB 3.0 adalah tingkat kecepatan pengiriman data, yakni 400 Mbit/detik untuk USB 2.0 dan 5 Gbit/detik untuk USB 3.0.

Cloud Computing | Vanz-Media |

13 November 2011
Posted by Unknown
Cloud computing adalahpenggunaan teknologi komputer untuk pengembangan berbasis internet dengan piranti lunak dan sistem operasional juga tersedia secara online. Dengan kata lian internet dan semua yang terkait dengannya menjadi termial pusat.

Cloud Computing


A. Sejarah
Istilah “awan” digunakan sebagai metafora untuk internet, berdasarkan gambar awan yang digunakan di masa lalu untuk mewakili jaringan telepon,  dan kemudian untuk menggambarkan Internet dalam diagram jaringan komputer sebagai abstraksi dari infrastruktur yang mendasarinya mewakili.
Cloud computing merupakan evolusi alami dari luas adopsi virtualisasi, arsitektur berorientasi layanan, otonom, dan komputasi utilitas. Rincian diabstraksikan dari pengguna akhir, yang tidak lagi memiliki kebutuhan untuk keahlian dalam, atau kontrol atas, infrastruktur teknologi “di awan” yang mendukung mereka .
Konsep yang mendasari komputasi awan tanggal kembali ke 1960, ketika John McCarthy berpendapat bahwa “perhitungan suatu hari nanti dapat diatur sebagai utilitas publik.” Hampir semua modern karakteristik komputasi awan (penyediaan elastis, disediakan sebagai utilitas, online, ilusi pasokan terbatas), perbandingan untuk industri listrik dan penggunaan publik, swasta, bentuk pemerintah, dan masyarakat, yang benar-benar dieksplorasi pada tahun 1966 buku Douglas Parkhill, The Tantangan Utility Komputer.
Istilah “awan” yang sebenarnya meminjam dari telepon di perusahaan telekomunikasi, yang sampai tahun 1990-an ditawarkan terutama didedikasikan point-to-point sirkuit data, mulai menawarkan Virtual Private Network (VPN) jasa dengan kualitas layanan tetapi sebanding dengan biaya yang jauh lebih rendah. Dengan beralih lalu lintas untuk menyeimbangkan pemanfaatan sebagai mereka lihat cocok, mereka mampu memanfaatkan bandwidth jaringan mereka secara keseluruhan lebih efektif. Simbol awan digunakan untuk menunjukkan titik demarkasi antara yang adalah tanggung jawab penyedia dan yang merupakan tanggung jawab pengguna. Cloud computing memperluas batas ini untuk menutup server serta infrastruktur jaringan.
Setelah domain .com menggelembung, Amazon memainkan peran kunci dalam pengembangan komputasi awan dengan memodernisasi pusat data mereka, seperti jaringan komputer yang menggunakan paling sedikit 10% dari kapasitas mereka pada satu waktu. Setelah penemuan yang menghasilkan peningkatan efisiensi internal yang signifikan dan bisa menambahkan fitur baru lebih cepat dan lebih mudah, Amazon memulai upaya pengembangan produk baru untuk menyediakan komputasi awan untuk pelanggan eksternal, dan meluncurkan Amazon Web Service (AWS) atas dasar utilitas komputasi pada tahun 2006.
Pada awal 2008, Eucalyptus menjadi open source. Pada awal 2008, OpenNebula, ditingkatkan dalam proyek Eropa yang didanai Komisi Reservoir, menjadi perangkat lunak open-source pertama untuk menyebarkan awan swasta dan hibrida, dan untuk federasi awan. Pada tahun yang sama,. Upaya difokuskan pada penyediaan jaminan QoS (seperti yang dipersyaratkan oleh real-time aplikasi interaktif) untuk infrastruktur berbasis cloud, dalam rangka proyek Eropa IRMOS Komisi yang didanai, yang mengakibatkan lingkungan awan real-time. Pada pertengahan-2008., Gartner melihat sebuah kesempatan untuk komputasi awan “untuk membentuk hubungan antara konsumen dari layanan TI, mereka yang menggunakan layanan TI dan mereka yang menjual mereka dan mengamati bahwa  organisasi yang beralih dari perangkat keras milik perusahaan dan aset perangkat lunak untuk per- menggunakan model layanan berbasis “sehingga” pergeseran diproyeksikan untuk komputasi awan … akan menghasilkan pertumbuhan dramatis dalam produk IT di beberapa daerah dan pengurangan yang signifikan di daerah lain .
Pada bulan Juli 2010, OpenStack didirikan,  menarik hampir 100 perusahaan mitra dan lebih dari kontribusi kode ribu di tahun pertama, sehingga tumbuh paling cepat proyek sumber perangkat lunak bebas dan terbuka dalam sejarah.
B. Layanan Cloud Computing
Cloud komputing membantu konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa perlu melakukan instalasi lagi, mengakses data pribadi di komputer manapun melalui jaringan internet
Kelebihan Cloud Computing :
  • Kapasitas penyimpanan hampir terbatas
  • Sentralisasi data
  • Tidak perlu membeli server dan software, tetapi hanya memanfaatkan sebuah server cloud melalui jaringan internet
Syarat Cloud Computing :
  • Layanan bersifat ‘on demand’ (berlangganan)
  • Layanan bersifat elastis/scrable, dimana pengguna bisa menambah atau mengurangijenis dan kapasitas layanan yang di sediakan
  • Layanan sepenuhnya dikelola oleh provider/ penyedia layanan cloud
Berikut adalah 3 jenis layanan cloud computing
  1. Software as a Service (SaaS) Sebagai konsumen individual, kita sebenarnya sudah akrab dengan layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web Applications yang merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet.Kita tidak perlu melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut. Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan kata lain, pay as you go, pay per use, per seat.Semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa langsung dipakai oleh seorang pengguna,termasuk ke dalam kategori Software as a Services (SaaS). Secara sederhana, kita langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yang ditawarkan.
  2. Platform as a Service (PaaS)Sering terjadi, suatu aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis kita. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Pada skenario ini, kita dapat menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS).Pada PaaS, kita membuat sendiri aplikasi software yang kita inginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian kita pasang (deploy) di server-server milik penyedia jada PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Alhasil, kita sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang kita buat di atasnya.Singkatnya, dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon Web Services.
  3. Infrastructure as a Service (IaaS)Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan layanan cloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS).Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.Jadi, layanan IaaS dapat dilihat sebagai proses migrasi server-server kita dari on-premise ke data center millik penyedia IaaS ini. Para vendor cloud computing lokal rata-rata menyediakan layanan model IaaS ini, dalam bentuk Virtual Private Server.
Resiko Cloud Computing :
  1. Service Level
  2. Privacy
  3. Compilance
  4. Data Ownership
  5. Data Mobility
Windows Azure adalah  sebuah system operasi berbasis cloud computing seperti halnya Chrome OS buatan Google yang sudah dirilis beberapa bulan yang lalu.

A. Windows Azure
Apakah yang dimaksud Windows Azure itu ? Windows Azure merupakan sebuah sistem operasi untuk Cloud, namun sebelum melangkah lebih jauh, kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan Cloud itu sendiri. Cloud merupakan kumpulan dari server yang saling terhubung satu sama lain, dengan begitu performansi dari kumpulan server tersebut akan menigkat bila dibandingkan dengan single server biasa. Yang bisa dilakukan oleh para developer maupun ITPro pada Cloud ini adalah seperti meng-install dan menjalankan service pada cloud environment, lalu kita juga bisa menyimpan dan mengambil data dari Cloud tersebut.
Windows Azure, bukanlah sebuah sistem operasi yang akan menjadi pesaing Windows 7 , namun sistem operasi ini mencoba memberikan layanan bagi para developer mulai dari create, deploy dan pendistribusian webservice secara cepat , tentunya Sistem operasi ini berjalan dengan ada nya framewrok khusus “Azure Service Platform”. Tetapi sayangnya Windows Azure ini belum sampai ke Indonesia

B. Azure Service Platform
Jadi untuk lebih lengkap tentang Windows Azure itu sendiri adalah sebuah sistem operasi yang berjalan diatas Cloud, didesain untuk menjalankan aplikasi dan computing utility. Windows Azure mempunyi 4 buah fitur penting, yaitu :
  • Service Management, Dengan Windows Azure kita diberikan kemudahan untuk mendeploy dan mengatur aplikasi yang kita buat.
  • Compute, Dengan dukungan Cloud kita tidak perlu khawatir dengan performansi dari server itu sendiri.
  • Storage, Storage space yang sanget besar untuk aplikasi kita, jadi siapapun bisa menggunakannya.
  • Developer Experience, developer diberikan kemudahan dalam mendeploy suatu aplikasi, layaknya kita mendeploy sebuah aplikasi dengan visual studio di desktop kita sendiri.
Windows Azure menawarkan banyak sekali kemudahan untuk para developer aplikasi, sama mudahnya dengan mendeploy aplikasi di desktop, namun bedanya kali ini kita mendeploy aplikasi tersebut diatas sistem operasi Cloud, kemudahan yang diberikan :
  • Abstrct execution environtment, Sama mudahnya dengan anda memilih aplikasi yang ingin anda jalankan dan klik RUN!, anda tidak perlu tim deployment yang menentukan di server mana akan menjalankan code dari aplikasi tersebut, semuanya berjalan otomatis.
  • Shared file system, semua file system yang anda butuhkan sudah tersedia.
  • Resource allocation, dengan Windows Azure setiap orang dapat menggunakan environment yang sama dengan yang lainnya.
  • Programing environtment, developer merasakan suasana yang sama halnya dengan mendeploy aplikasi di desktop sendiri.
Windows Azure juga menyediakan support untuk computing utility dimana Windows Azure sangat reliable, it’s always up 24/7 operation, jadi anda tidak perlu pusing untuk membeli atau membangun sebuah data center untuk menjalankan aplikasi anda. Dan yang tidak kalah pentingnya Windows Azure ini bersifat simple, kita dapat mengontrol secara remote dan juga sangta mudah untuk di manage.
Supaya tidak salah intepretasi, Windows Azure bukanlah sebuah software yang berjalan diatas server atau desktop anda, tetapi merupakan sebuah sistem operasi yang berjalan diatas banyak server yang saling terhubung satu sama lain (Cloud) dan di host di data center milik Microsoft US.
Dengan Windows Azure kita dapat secara langsung membangun aplikasi web dan langsung dapat diakses, dimana aplikasi yang kita bangun tertampung di microsoft data center. Jadi kita dapat membangun aplikasi di awan secara langsung.
Aplikasi web apa saja yang dapat dibuat, untuk sementara yang mendukung baru Visual Studio dari microsoftlah yang mendukung, namun tidak menutup kemungkinan project dengan pengembangan yang lain dapat gabung seperti Java  , PHP, dan yang lainnya. Windows Azure sendiri sudah diperkenalkan akhir tahun 2009.
Welcome to My Blog

Choose Your Langguage

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Popular Post

Pages

Total Tayangan Halaman

Followers

Like FanPage

- Copyright © Information Technology -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -